Jumat, 11 November 2011
Minggu, 02 Oktober 2011
Syair Tari Saman
Tidak banyak saya jumpai teks yang memuat syair tari saman. Itu dikarenakan lagu-lagu yang dipakai pada tari saman tidak bersifat tetap (kecuali rengum). Dimana syair maupun iramanya berubah-ubah menurut tempat, waktu dan situasi pertunjukan. Sehingga tidak ada syair yang baku untuk tari saman.
Samanpun terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan tempat asalnya :
Saman Gayo di Aceh Tenggara dan Tengah Saman Lokop di Aceh Timur Saman Aceh Barat di Aceh Barat
Tema Syair pada tarian saman pada mula pertamanya adalah tentang dakwah atau ajaran agama. Pada perkembangan selanjutnya tema tersebut bertambah dengan tema-tema lainnya seperti tentang pertanian, pembangunan, adat istiadat, muda-mudi dan lain-lain.
Berikut adalah contoh syair-syair lagu pengiring tari Saman yang tema utamanya adalah tentang muda-mudi untuk masa pertunjukan selama kurang lebih 10 menit. Yang di susun berdasarkan urutan penyajian tari saman dan telah di terjemahkan kedalam bahasa indonesia.
Persalaman
- Rengum/ Dering
Hmm laila la ahoHmm laila la ahoHoya-hoya, sarre e hala lem hahallaLahoya hele lem hehelle le enyan-enyanHo lam an laho
Aum/ Koor Aum Hmm tiada Tuhan selain Allah Hmm tiada Tuhan selain Allah Begitulah-begitulah semua kaum Bapak begitu pula kaum ibu Nah itulah-itulah Tiada Tuhan selain Allah
- Salam Kupenonton
Salam Kepada Penonton
Uluni Lagu/ Kepala laguAssalamualaikum ya para penontonTiada Tuhan selain AllahYang hendak melihat kami berseniBegitu pula semua kaum bapakBegitu pula kaum ibuNah itulah-itulahTiada Tuhan selain AllahSalam kami mungkin tidak semua kenaTiada tuhan selain allahSalam merdeka dijadikan penutupnyaYa itulah, itulah, aduhItulah, kecuali AllahTiada tuhan selain Allah, selain allah
- Asalni Kededes
Asalni kededes kedieAsalni kededes ari ulung kele keramilSentan ire rempil kedieSentan irerempil he kemenjadi jadi bolaAsalni kededes kedieAsalni kededes ari ulung kele keramilSentan irerempil kedieSentan irerempil he kemenjadi jadi bolaAsalni kededes kedieAsalani kededes ari ulung ke le keramilSentan irerempil kedieSantan irerempil he menjadi jadi bolaInget-inget bes yoh ku ine e
Asal Bola Daun KelapaAsal bola daun kelapa kiranyaAsal bola daun kelapa dari daun kelapaBegitu dijalin-jalin kiranyaBegitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bolaAsal bola daun kelapa kiranyaAsal bola daun kelapa dari daun kelapaBegitu dijalin-jalin kiranyaBegitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bolaAsal bola daun kelapa kiranyaAsal bola daun kelapa dari daun kelapaBegitu dijalin-jalin kiranyaBegitu di jalin-jalin ia menjadi-jadi bolaIngat-ingat awas sayangku aduh ibu
- Salam Ni Rempelis Mude
Oreno nge tewah ari beras beras padiYa hoya, oi manuk kedidiHe menjadi rem rempelis mudeNe inget bes inget besOi kiri sikuen kiriAra salamualaikum, rata beweneAra kesawah jamuni kamiNe inget-inget bes yohkuKuguncang male kuguncangSalamualaikum rata beweneNe inget bes mien yohkuIngatin bang tudungOi mude kin ulung mudeIpantasan mulo
Lagu-laguSalam dari Rampelis Mude (Rampelis Mude nama sanggar)O runduk sudah rebah dari beras beras padiYa, begitulah oi burung kedidiHai menjadi Rempelis MudaOh ibu, ingat awas, awasOi yang dikiri dikanan-kiriAssalamualaikum, rata semuanyaAdakah tiba tamu kamiOh ibu, inga-ingat, awas sayangkuKu guncang akan ku guncangAssalamualaikum rata semuanyaOh, ibu ungat awas lagi sayangkuDigantilah tudungOi muda untuk daun udaDipercepat dulu.
- Le Alah Payahe
He le ala payahe kejangE kejang mufaedah payah musemperneEnge ke engon ko kuseni rueskuSenangke atemu kami lagu niniIne inget-inget bes mien yoh ku ineOho ingatin bang tudung urenAwin gere kedie muselpakJangko gere kedie mulenoBeluh gere kedie berulakJarak gere kedie mudemuIne ilingang lingeken muloYoh kukiri sikuen kiriTatangan katasanEnti lale cube die ineAwin gere kedie muselpakJangko gere kedie mulenoBeluh gere kedie berulakJarak gere kedie mudemuJadi bang mulongingku ineO kejang teduhmi ningkahIke payah teduhmi kiteIke gaduh tuker mulo
Aduh PayahnyaHai, aduh payahnya, payah lelahE, lelah berfaedah, payah memuaskanSudahlah kau lihat sendi ruaskuSenangkah kamu kami seperti iniOh ibu, ingat-ingat lagi sayangku, oh ibuOho, diganti dulu payung hujanDi tarik, tidaklah nanti patahDijangko tidaklah nanti rebahPergi tidaklah nanti kembaliJauh tidaklah lagi bertemuOh ibu, di goyang, di geleng duluHai ke kiri, ke kanan-kiriAngkatlah lebih tinggi Jangan lalai cobalah dulu, oh ibuDi tarik, tidaklah nanti patahDijangko tidaklah nanti rebahPergi tidaklah nanti kembaliJauh tidaklah lagi bertemuCukuplah dulu adikku, oh ibuOh, capek berhenti dulu meningkahJika payah berhenti dulu kitaJika letih tukar dulu
- Balik Berbalik
Iye balik berbalikGelap uram terang uren urum sidangSimunamat punce wae ala ahoHe nyan e hae ala ahoAho – aho – ahoIye balik berbalikGelap uram terang uren urum sidangSimunamat punce wae ala ahoHe nyan e hae ala ahoAho – aho – aho
PenutupBalik BerbalikIya ku balik berbalikGelap dengan terang, hujan dengan teduhYang nmemegang punca Dialah, Ya TuhanItulah dia, ya TuhanYa Allah – Ya Allah – Ya AllahIya ku balik berbalikGelap dengan terang, hujan dengan teduhYang nmemegang punca Dialah, Ya TuhanItulah dia, ya TuhanYa Allah – Ya Allah – Ya Allah
- Gere Kusangka
Gere kusangka, aha kenasibku beseBerumah rerampe ehe itepini payaBerumah rerampe ehe itepini payaSuyeni uluh, nge turuh supue sangeMago-mago bese aku putetangak mataMago-mago bese aku putetangak mataTetea tetar ahar reringe petepasGere kidie melas dengan naik iruangkuGere kidie melas dengan naik iruangku
Tidak KusangkaTidak kusangka, aha kalau nasibku beginiBerumah rerumputan ditepinya rawaBerumah rerumputan ditepinya rawaTiangnya bambu, sudah bocor atap dari pimpingSulit-sulit begitu aku berputih mataSulit-sulit begitu aku berputih mataLantainya belahan bambu, dindingnya pun tepasTidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahkuTidakkah kiranya menyesal saudara naik kerumahku
- Kemutauh Uren
Kemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiKemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiI nampaan ara baro renahCabang tewah ku lawe dueAri abang gih mungkin berubahBier lopah itumpun kudedeKemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiKemutauh uren ari langitMunerime kedie bumiI nampaan ara baro renahCabang tewah ku lawe dueAri abang gih mungkin berubahBier lopah itumpun kudedeKerna langkah ni kami serapahBerizin mi biak sudereKesediken cerak kami salahNiro maaf kuama ine
pusaka2aceh.wordpress.com/2008/01/30/syair-tari-saman/Jika Turun HujanJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiDi nampaan ada waru rendahCabang rebah ke lawe dueDari abang tidak mungkin berubahBiar pisau tancapkan ke dadaJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiJika turun hujan dari langitMenerimakah kiranya bumiDi nampaan ada waru rendahCabang rebah ke Lawe DueDari abang tidak mungkin berubahBiar pisau tancapkan ke dadaKarena langkah kami segera bergegasMohon izin kepada sanak saudaraSekiranya ucapan kami salahMohon maaf kepada ibu-bapak
Jumat, 23 September 2011
kebudayaan tari
Tari Saman
Makna dan Fungsi
Tari saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan.
Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat (keketar) atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.
Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup). Penilaian ditititk beratkan pada kemampuan masing-masing grup dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang disajikan oleh pihak lawan.
Paduan Suara
Tari Saman biasanya ditampilkan tidak menggunakan iringan alat musik, akan tetapi menggunakan suara dari para penari dan tepuk tangan mereka yang biasanya dikombinasikan dengan memukul dada dan pangkal paha mereka sebagai sinkronisasi dan menghempaskan badan ke berbagai arah. Tarian ini dipandu oleh seorang pemimpin yang lazimnya disebut Syech. Karena keseragaman formasi dan ketepatan waktu adalah suatu keharusan dalam menampilkan tarian ini, maka para penari dituntut untuk memiliki konsentrasi yang tinggi dan latihan yang serius agar dapat tampil dengan sempurna. Tarian ini khususnya ditarikan oleh para pria.Pada zaman dahulu,tarian ini pertunjukkan dalam acara adat tertentu,diantaranya dalam upacara memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, khususnya dalam konteks masa kini, tarian ini dipertunjukkan pula pada acara-acara yang bersifat resmi,seperti kunjungan tamu-tamu Antar Kabupaten dan Negara,atau dalam pembukaan sebuah festival dan acara lainnya.
Nyanyian
Nyanyian para penari menambah kedinamisan dari tarian saman. Cara menyanyikan lagu-lagu dalam tari saman dibagi dalam 5 macam :1. Rengum, yaitu auman yang diawali oleh pengangkat.
2. Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
3. Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
4. Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
5. Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Gerakan
Tarian saman menggunakan dua unsur gerak yang menjadi unsur dasar dalam tarian saman: Tepuk tangan dan tepuk dada.Diduga,ketika menyebarkan agama islam,syeikh saman mempelajari tarian melayu kuno,kemudian menghadirkan kembali lewat gerak yang disertai dengan syair-syair dakwah islam demi memudakan dakwahnya.Dalam konteks kekinian,tarian ritual yang bersifat religius ini masih digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah melalui pertunjukan-pertunjukan.Tarian saman termasuk salah satu tarian yang cukup unik,kerena hanya menampilkan gerak tepuk tangan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerak guncang,kirep,lingang,surang-saring (semua ger ak ini adalah bahasa Gayo)
Penari
Pada umumnya,Tarian saman dimainkan oleh belasan atau puluhan laki-laki, tetapi jumlahnya harus ganjil.Pendapat Lain mengatakan Tarian ini ditarikan kurang lebih dari 10 orang,dengan rincian 8 penari dan 2 orang sebagai pemberi aba-aba sambil bernyanyi.Namun, dalam perkembangan di era modern yang menghendaki bahwa suatu tarian itu akan semakin semarak apabila ditarikan oleh penari dengan jumlah yang lebih banyak. Untuk mengatur berbagai gerakannya ditunjuklah seorang pemimpin yang disebut syeikh. Selain mengatur gerakan para penari,Syeikh juga bertugas menyanyikan syair-syair lagu saman. yaitu ganit.
sumber : id.wikipedia.org/wiki/Tarian_Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)